LATIHAN KHUSUS KONSERVASI MPA KHATULISTIWA
Siapa bilang yang asik dari pecinta
alam cuma panjat dan arung jeram..??
bidang konservasi juga gak kalah asik lho… seperti pada Latihan Khusus yang
telah dilaksanakan di Taman Nasional Meru Betiri awal September lalu. Meskipun kegiatan ini termasuk kegiatan
formal, tetapi juga dapat dijadikan ajang refreshing bagi peserta latsus
khususnya di bidang konservasi. Keasikan sudah terasa sejak awal perjalanan. Di
sepanjang perjalanan menuju camp utama,
peserta maupun pendamping dimanjakan oleh pemandangan pohon-pohon yang hijau
dan rindang terutama pohon karet yang tertata secara teratur di sisi kanan
jalan utama. Sayangnya, jalanan yang banyak berlubang membuat peserta dalam
angkutan merasa kurang nyaman.
Tapi,.. kenyamanan dan keseruan yang
dirasakan pada rangkaian kegiatan selanjutnya mampu mengalahkan rasa tidak
nyaman oleh angkutan serta rasa letih telah berjalan kaki dalam setiap
kegiatan. Dimulai dari kegiatan fotografi, peserta memperoleh materi tentang
bagian-bagian dari kamera SLR serta teknik-teknik dokumentasi yang baik dan
benar. Hari berikutnya, kegiatan diisi dengan materi analisa air, dan analisa
vegetasi atau bahasa gaulnya Anveg. Hehehe… pada anveg ini perlu ketelitian dan
ketelatenan dalam analisa data sehingga peserta harus serius mengikuti
kegiatan. Menjelang matahari terbenam, peserta dan pendamping berkesempatan
mengelilingi sekitar muara Timur untuk mengamati satwa-satwa di sekitar hutan
bakau.. ternyata dewi fortuna sedang
berpihak pada peserta saat itu, karena dalam perjalanan dengan perahu boat
tersebut rombongan berhasil menemukan burung Kuntul Karang terbang mengiringi
perjalanan.
Hari terakhir gak kalah seru lho….
Rombongan bangun tidur ketika matahari masih malu-malu menampakkan wajahnya,
kemudian bergegas menuju teluk Meru untuk mengamati satwa-satwa yang telah
bersiap untuk melanglang mengarungi birunya langit. Peserta dibuat kagum dan
terpesona ketika menyaksikan panorama di sekitar teluk, pegunungan yang
tertutup kabut tipis sempat mengalihkan perhatian peserta hingga untuk sejenak
lupa akan tujuan utamanya mengamati
satwa. Riuh merdu burung-burung membuat takjub peserta, dan akhirnya…. Puncak
kekaguman itu terjadi saat kami temukan 2 spesies burung yang jaraknya sangatt
dekat dari pengamat. Burung tersebut sedang mencari makan di tepi muara.
Analisa satwa dilanjutkan dengan mencari jejak
hewan yang ada di sekitar teluk. Dalam pencarian tersebut ditemukan jejak
banteng baik betina maupun jantan. Btw,.. pembaca tau gak perbedaan jejak kaki
banteng jantan dan betina.??! Sekedar info ne, jejak kaki banteng betina bagian
ujungnya berukuran kecil sehingga bentuk jejak kakinya menyerupai bangun
segitiga. Sedangkan banteng jantan ukuran jejaknya lebih lebar. Kembali ke
rangkaian kegiatan hari terakhir, di sela-sela membuat plaster cast peserta mempraktekkan materi fotografi. Satu-persatu
peserta mengambil objek di sekitar teluk untuk didokumentasikan.
Setelah semua rangkaian materi
dilaksanakan, rombongan pergi menikmati indahnya pemandangan pantai di Meru
Betiri. Ombak yang bergemuruh dan semilir angin membuat kami enggan pulang dan
beriteraksi kembali dengan aktivitas kami di kota yang penuh polusi dan
kebisingan. Tetapi, tanggung jawab di kota Jember Terbina membuat kita harus
rela berpisah dengan lestarinya Taman Nasional Meru Betiri. Semoga, di lain
waktu kita dapat kembali dan terus merasakan indahnya TNMB tercinta.
Terima
kasih buat Bapak Budi selaku pemateri dalam latsus konservasi XII, dan untuk
TNMB semoga TERUS LESTARI……..
SALAM
LESTARI…!!!